Rabu, 18 April 2018

SOAL UTS SMSTR VI PENGANTAR POLITIK ISLAM


“ISLAM POLITIK”

Melesatnya perolehan suara partai islam dan berkuasanya partai islam dalam panggung politik di beberapa negara termasuk di Indonesia dan bahkan beberapa negara di Amerika dan Eropa walikota dan politisnya itu adalah seorang muslim, Apakah kondisi tersebut dapat mematahkan anggapan selama ini bahwa masa depan Islam Politik telah mengalami kematian ? Hal ini karena mereka beranggapan bahwa Islam Politik itu bersifat statis, beku, tidak dinamis dalam merespon dinamika dan perubahan masyarakat modern, terbatas pada wacana mengusung islam dalam bentuk syariat  formal semata, dan semakin larutnya faham demokrasi ditengah-tengah masyarakat islam.
Namun disisi lain ternyata kemenangan Islam Politik meraih kekuasaan ternyata tidak mampu merubah secara signifikan struktur politik yang ada menjadi sesuai dengan islam, atau islam politik juga gagal mentransformasi struktur sistem politik sebelumnya bahkan terjebak lebih dalam di dalamnya. Dengan kata lain Islam politik belum berhasil menemukan “bentuk-bentuk politik baru”. Kegagalan Islam Politik berikutnya karena teoritis islam tidak lagi berjarak dengan praktek politik. Sehingga jika terjadi penyelewengan ataupun konflik diantara muslim sangat sulit membedakan apakah itu sebagai oknum pribadai atau bagian dari Islam Politik itu sendiri,. Berikutnya terjadi ketidakmampuan politisi muslim di negara-negara islam membangun logika politik rasional dalam proses-proses politiknya. Sehingga yang terjadi justeru sering muncul penolakan atas rasionalitas dalam politik, seperti dogmatis, fanatisme, loyalitas buta tumbuh subur dalam islam politik. Kemudian dalam tataran konsep Islam Politik (politik kontemporer) sangatlah retoris yakni belum mampu mengajukan konsep-konsep yang lebih fundamental dan substansif.
Dalam kasus Islam Politik di Indonesia oleh banyak pengamat mengatakan bahwa naiknya pak Amin Rais dan P Abdurahahman Wahid alias Gusdur dalam Era Reformasi ternyata juga  tidak melakukan transformasi secara signifikan pada struktur politik dan hubungan-hubungan kekuasaan yang sudah ada. Hal ini terlihat bahwa kekuasaan model rezim lama masih tetap bertahan dan bahkan cenderung menguat, Gusdur banyak melakukan personalisasi kekuasaan negara atas orang-orang dekatnya, Berikutnya P Amin dan Gusdur tidak mampu merubah Indonesia sebagai negara terkorup hingga kini ? Kegagalan mereka berikutnya adalah adanya kebuntuan konsep tentang masyarakat madani semakin absurd dan debatable seperti tentang asal muasalnya apa dari tradisi Islam atau tradisi politik barat ataukah sintesa keduanya. Atau konsep tentang Negara Islam juga tidaklah sama maupun sepakat. Bahkan Gusdur menawarkan konsep negara sekuler dimana Islam hanya sebagai pelengkap bagi idiologi negara Pancasila. Kegagalan berikutnya adalah makin maraknya kekerasan dalam masyarakat padahal prasyarat sebuah demokrasi adalah adanya penyelesaian konflik secara damai dan terlembaga dimana pada saat itu Gusdur terkesan membiarkan pasukan berani matinya sebagai pendukung setianya melakukan penebangan pohon-pohon sebagai protes atas dukungannya pada Gusdur. Dan yang terakhir adalah makin banyak konflik-konflik diantara elit Islam itu sendiri.
Maka yang menjadi pertanyaannya adalah Pertama, apakah fenomena tersebut di atas menunjukan Islam Politik mengalami kemajuan atau mengalami kegagalan ?  Kedua, Kemudian Apa dampaknya terhadap Islam Politik yang akan datang ? Ketiga, Dan bagaiamana pula peran anda sebagai dai yang tergabung dalam lembaga Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia dimana para aktifiisnya seperti P Natsir, P Anwar Haryono, P Prawoto, P Hamka, P Kasman, P Soekiman, P Yusuf Wibisono, P Isa Anshori, P Roem, P Burhanuddin, P Hasan Basri, P Syafrudin, dll adalah para politisi Islam yang paling disegani karena kepakaran ilmu politiknya maupun karena keislamannya yang sangat kental.
Silahkan membuka buka sebanyak-banyaknya sebagai bahan untuk menganalisa kasus tersebut di atas dengan tanpa saling mencontek satu sama lainnya. Terutama pokok bahasan materi perkuliahan yang telah disampaikan seperti : pendekatan dalam ilmu politik atau politik islam, konsep negara dan kekuasaaan (hubungan negara dg agama), trias politika, sistem pemerintahan, konstitusi islam (peran islam dalam konstitusi Indonesia) dan partai politik islam
Terima kasih

Selasa, 03 April 2018

Ringkasan MK managemen Media Massa smstr VI A stid..Ust.Fauzi

Rabu, 21 Februari 2018
Di dalam sebuah media terdapat 2 komponen yaitu usaha dan redaksi..
Di jembatani oleh kode etik yaitu KEJ dan KEWI adapun Kode etik tersebut klik disini
Rabu, 28 februari 2018
KONSEP PERS PROFESIONAL MENURUT KEJ DAN UU PERS
Waket Pers Indonesia : Bambang Harymurti
Tugas wartawan adalah mencari, mengolah dan menyebarluaskan informasi yang di Yakini.
Prinsip :
1.Jujur
2.Akurat
3.Objektif
4.Berpihak pada kepentingan Umum
5.Akuntabel
6.Meminimalkan Kerusakan
Tugas Pers menurut UU pers
       Memahami hak masyarakat untuk mengetahui, menegakkan terwujudnya supremasi hukum dan hak asasi manusia serta menghormati kebinekaan mengembagkan pendapat umum berdasarkan informasi tepat, akurat, dan benar . Melakukan pengawasan, kritik, koreksi ,dan saran terhadap hal2 yang berkaitan dengan kepentingan umum dan memperjuangkan keadilan dan kebenaran.
* Unsur Berita :
V : Victim
H : Horror
S : Sexual
28 Maret 2018
     PROFESSIONAL DAN MASALAH    HUKUM
Profesdional adalah Yang berkaitan dengan profesi.memerlukan org yg berkepandaian Khusus untuk menjalankannya.
Tiga Hal Pokok :
1.Skill
2.Knowledge
3.Attitude
Rentang Tanggung Jawab
1.Pimpred (Pimpinan Redaksi)
2.Midlle
3.Lower
      ¥SEMOGA BERMANFAAF¥
Note : Bagi Yang ingin mengetahu Alasan Mengapa Harus ada KEJ DAN KEWI dapat menghubungi Narasumber Azrin w.a.085216036233
Dengan format : Nama#Univ#