MAKALAH
SEJARAH DAKWAH II
ABDULLAH
BIN ABBAS
DOSEN PEMBIMBING : UST.DIDIN MUHIDIN, MA.
DISUSUN OLEH : AZRIN
DEDI IRAWAN
SEKOLAH
TINGGI ILMU DAKWAH MOHAMMAD NATSIR
JURUSAN
KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
KATA
PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah Tuhan
sekalian alam yang telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling
sempurna yang memiliki akal untuk di gunakan sebagai alat untuk mentadaburi
keesaanNya. Yang menciptakan makhluk secara berpasang pasangan ada tinggi ada rendah ada dahulu dan ada sekarang , ada
sejarah masa silam dan ada kisah yang masa akan datang yang tentunya gaib yang
hanya Dia lah yang mengetahui segala-galanya.
Sholawat dan salam selalu
tercurahkan buat junjungan Nabi besar Muhammad Shalallahualaihi wasallam yang
mana berkat beliaulah sejarah – sejarah keunikan dari masa manusia pada
zamannya dan manusia manusia yang setelahnya orang-orang shalih memiliki kisah
–kisah yang wajib diteladani segala kebaikan dari risalah yang telah dibawanya
dari Allah shubhanawataala.
Segala puji bagi Allah
kami haturkan karena berkat rahmatNya lah makalah ini dapat kami susun hingga
tepat pada waktunya dengan Judul : ABDULLAH BIN ABBAS, terimakasih yang
sebebsar-besarnya kepada Dosen pembimbing kepad aseluruh pihak yang terkait
dalam pembuatan makalah ini dan sekiranya ada kesalahan dan kekurangan kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya dan kritik serta saran yang membangun kami
sangat harapkan kepada para pembaca agar dapat menjadi pelajaran bagi kami
penulis makalah ini agar dapat menjadi lebih baik lagi, dan akhirnya kepada
Allahvlah kami berserah diri dan memohon taufiq dan hidayahNya agar selalu
mendapat keberkahan didalam makalah ini.
Bekasi, 21
Februari 2018
Penyusun
A.BIOGRAFI ABDULLAH BIN ABBAS
1.Nama, Gelar dan Nasabnya
Tiga tahun sebelum Rasulullah
hijrah ke Madinah,tepatnya ketika Rasulullah dan keluarganya dari Bani Hasyim
diboikot di Sya’b (lembah) Abi Thalib, beliau dilahirkan. Beliau adalah
Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib al-Qurasyi al-Hasyimi, dan di gelari Habr
Al Ummah( Ulama Umat) dan Turjuman Al Quran (pakar tafsir Al Quran) beliau anak
paman Rasulullah. Ibunya bernama Ummul Fadhl binti al Harits al-Hilaliyah,
saudarinya Maiumunah isteri Rasulullah.
Ketika peristiwa pemboikotan
terhadap Rasulullah di lembah Abi Thalib, saat itulah lahirnya Abdullah bin
Abbas karena suatu ketika beliau berkata, “ketika Rasulullah di Sya’b, ayahku
datang kepada beliau dan berkata, ‘wahai Muhammad, saya melihat Ummu al Fadhl
akan segera melahirkan.’ Rasulullah bersabda ‘ Semoga Allah menjadikan anda
bahagia”
Dalam riwayat lain disebutkan,
“semoga Allah membahagiakan anda dengan seorang anak laki-laki”
Ketika ibuku melahirkanku, dia
membawaku dengan sehelai kain kepada Rasulullah, dan Rasulullah men-tahqiq (mengusap
langi-langit mulut)ku dengan liurnya.
Mujahid berkata, “kami tidak
mengetahui seorang yang di tahqiq oleh Rasulullah dengan liur beliau
selain Ibnu Abbas”
Beliau lebih akrab dipanggil
dengan sebutan al Abbas, karena dinisbahkan kepada ayahnya al Abbas, pamannya
Rasulullah. Beliau dijuluki dengan Habru Hazihil Ummah (tokoh ulama’
ini) dan Tarjumaanul Qur’an (Penerjemah Al Qur’an).[1]
Beliau juga diberi gelar al Hibr (tinta)[2]
dan al Bahru (samudra) karena keluasan ilmunya, kesempurnaan akalnya,
luasnya keutamaan, keturunan yang mulia, dan mata hatinya yang tajam.
Ia
lahir di Asy-Syaab tahun 3 sebelum Hijriah bertepatan dengan pengepungan
orang-orang kafir Quraisyi terhadap kaum muslimin.
Ia berwajah tampan , tutur katanya fasih, dan warna
kulitnya putih. Ia adlah putra paman Nabi, Abbas bin Abdul Muthalib. Diantara
putra –putri Abdullah bin Abbas ialah Abbas, ali As sajjad, fadh, Muhammad,
abdullah, lubabah dan Adsma’.
Ia tergolong seorang Ulama , pakar tafsir Al Quran ,
dan berwawasan luas. Ia adalah sahabat Nabi yang paling banyak memberi fatwa
hukum dan sering melakukan ijtihad untuk menyimpulkan hukum.
Ia adalah sqalah satu diantara empat serangkai yang
dijuluki Al Abdalah (4 orang yang bernama Abdullah). Mereka adalah Abdullah bin
Umar, Abdullah bin Abbas, Dan Abdullah bin Zubair, serta Abdullah bin Amr.
Ia adlah satu di antara sahabat yangf paling banyak
meriwayatkan Hadits darI Nabi. Urutan sahabat yang paling banyak meriwayatkan
hadits adalah Abu Hurairah dan Abdullah bin Umar, kemudian Jabir, Abdullah bin
Abbas, Anas Bin malik, dan Aisyah.
Abdullah bin
abbas adalah seorang yang berpostur tinggi dan besar, wajahnya tampan, gagah
lagi fasih. Beliau senang memakai pakaian yang bagus dan banyak menggunakan
farfum, sampai ketingkatan apabila beliau lewat di sebuah jalan, para wanita
mengatakan bahwa ini adalah Ibnu Abbas, atau orang yang membawa minyak wangi.
Di akhir hayatnya beliau mengalami kebutaan dan bersyair.
Jika
Allah mengambil cahaya kedua mataku
Maka
dilisan dan pendengaranku ada cajaya
Hatiku
cerdas dan akakalku tidak ada taranya
Di
mulutku ada ketajaman seperti pedang yang terhunus
Beliau adalah seorang yang jenius,
cepat memahami dan jawabannya selalu tepat. Suatu hari Mu’awiyah berkata
kepadanya, “Wahai bani Hasyim, mengapa kalian sering mendapatkan musibah di
matamu?” beliau segera menjawab, “sebagaimana kalian wahai Bani Umayyah
mendapat musibah pada hati kalian.”
Ibnu Abbas pernah duduk di serambi
Ka’bah sambil di kerumuni oleh orang-orang yang bertanya mengenai tafsir
Al-Qur’an. Nafi’ Ibnu Azraq berkata kepada Najdah ibnu Uwaimir, “marilah kita
menghadap orang yang berani menafsirkan al-Qur’an tanpa ilmu ini (maksudnya
Ibnu Abbas) ” keduanya berdiri mendatanginya dan berkata, “kami ingin bertanya
kepadamu mengenai beberapa hal berkaitan dengan kitab Allah dan anda
menafsirkannya untuk kami sesuai dengan bahasa arab, karena Allah menurunkan
Al-Qur’an dengan bahasa arab yang jelas”
Ibnu Abbas berkata, “bertanyalah
anda berdua kepadaku.” Nafi’ berkata beritahukan saya maksud dari firman Allah:
Ç`tã
ÈûüÏJuø9$#
Ç`tãur
ÉA$uKÏe±9$#
tûïÌÏã
ÇÌÐÈ
“dari kanan dan dari kiri dengan
berkelompok-kelompok”(QS. Al-Ma’arij:
37)
Al-‘Izzun adalah
orang yang berkelompok. Nafi’ bertanya, “apakah orang Arab mengetahui itu?”
Ibnu Abbas menjawab, “ya , apakah anda tidak pernah mendengar Ubaid bin
al-Abrash berkata:
“mereka berdatangan kepadanya
sehingga dikelilingi mimbarnya mereka berkelompok-kelompok
Seorang muslim penduduk basrah
juga melukiskan tentang Abdullah bin Abbas, ketika Ibnu Abbas menjadi gubernur
di bawah pemerintah Ali bin Abu Thalib. Ia mengatakan Ibnu Abbas itu mengambil
tiga hal dan meninggalkan tiga hal, yaitu:
1.
Mampu
mengambil hati pendengar apabila ia berbicara
2.
Mendengar
dengan baik apabila ia berbicara
3.
Memilih
yang teringan apabila ada dua perkara yang diperselisihkan
4.
Menjauhi
segala bentuk pamer
5.
Menjauhi
orang-orang yang suka mencela
6.
Tidak
kenal kompromi dengan perbuatan tercela
2.Wafatnya Abdullah bin Abbas
Beliau
menetap di Thaif untuk menyebarkan ilmu dan memberikan fatwa kepada
orang-orang, sehingga beliau sakit dan mengalami kebutaan. Akhirnya beliau
meninggal pada tahun ke 68 Hijriah dalam usia 71 Tahun. Beliau di sholatkan
oleh Muhmmad bin Al Hanafiyyah dan kuburannya di Thaif.
Diceritakan
bahwa ketika beliau di letakkan di kuburannya datang seekor burung putih dn
masuk kedalam ketiaknya dan melekat padanya sehingga di kuburkan bersamanya. Ketika
beliau sudah di letakkan di liang lahatnya, terdengar dari kuburannya suara membaca
firman Allah.
$pkçJr'¯»t ߧøÿ¨Z9$# èp¨ZÍ´yJôÜßJø9$# ÇËÐÈ ûÓÉëÅ_ö$# 4n<Î) Å7În/u ZpuÅÊ#u Zp¨ÅÊó£D ÇËÑÈ Í?ä{÷$$sù Îû Ï»t6Ïã ÇËÒÈ Í?ä{÷$#ur ÓÉL¨Zy_ ÇÌÉÈ
27. Hai jiwa yang tenang.28.
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.29. Maka
masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,30. masuklah ke dalam syurga-Ku.
Disaat beliau
meninggal dunia, Rafi’ bin hudait brkata : “ Pada hari ini seorang yang sangat di butuhkan
Ilmnya oleh orang yang ada di timur dan di barat.
Jabir bin Abdullah juga
berkata :” Pada hari ini telah meninggal seorang yang paling alim, dan
paling santun. Umat ini mendapatkan musibah yamng tiada taranya..
Juawiyyah menambahkan ;” Demi Allah telah meninggal oang yang paling
fakih (ahli agama) dari yang telah mati dn masih hidup.
Mujahid juga berkata ;” Aku tidak pernah
melihat seorangpun seperti beliau.beliau telah meninggal dansungguh belaiu
adalah habru ( orang yang paling alim ) dari umat ini.
B.SEJARAH SINGKAT ABDULLAH BIN ABBAS
Rasulullah
shalalluhalaihiwasalam pernah mendoakanya dan berkata : “Ya Allah anugerahilah ia pemahaman yang mendalam terhadap ajaran agama
dan ajarilah ia ilmu takwil ( tafsir Al Quran).”
Pada kesempatan
lain , beliau ,mendoakannya berkata
:
“Ya
Allah ajarilah ia ilmu hikmah”.
Suatu
hari, Rasulullah membonceng Ibnu Abbas , lalu beliau mengatakan
“
Wahai anakku , peliharalah (ketetapan-ketetyapan Allah). Niscaya Dia
memeliharamu: peliharalah (ketetapan-ketetapan) Allah , niscaya Dia kamu akan
mendapati-Nya selalu dihadapnmu. Apabila kamu memohon, maka mohonlah kepada
Allah, dan apaboila kamu meminta bantuan, makamintalah bantuan kepada Allah .
Ketahuilah
bahwa seandainya seluruh umat islam berhimpun untuk memberi sesuatu manfaat
kepadamu, mereka tidak akan mampu memberimu kecuali sesuatu yang telah di
tetapkan Allah untukmu, dan apabila mereka berhimpun untuk menjatuhkan mudharat
kepadamu, mereka tidak akan mampu menjatuhkannya kepadamu kecuali sesuatu yang
telah di tetapkan Allah diatasmu, Pena-pena teklah kering dan lembaran-lembaran
telah ditutup.”
Pada
saat rasulullah meninggal , Abdullah bin Abbas masih berusia 13 tahun.
Umar bin
Khathab sering kali meminta pendapat Abdullah bin Abbas dan mengajaknya untuk
bermusyawarah untuk mencari solusi terhadap masalah-masalah yang problematik.
Saat musyawarah berlangsung, umar mempersandingkannya dengan para pembesar
sahabat.
Biasanya , umar memilih pendapat Ibnu Abbas dan
mengesampingkan pendapat sahabat yang lainnya. Suatu hari Umar mempersandingkan
ibnu Abbas dengan beberapa tokoh sahabat. Saat itu , para tokoh sahabat
meremehkan Ibnu Abbas . lalu umar mmenanyakan kepada mereka tentang penafsiran
Surat An – Nashr. Para tokoh sahjabat menjawabnya dengan penafsiran yang
panjang lebar. Kemudian Ibnu Abbas angkat bicara dan menafsirkannya secara
singkat, ‘ Surat An – nashr adalah surat yang mengabarkan (dekatnya waktu kematian
Rasulullah . ‘Umar membenarkan penafsiran Abbas.
Tercatat banyak penuntut ilmu yang datang dari
segala penjuru untuk menimba ilmu kepada Ibnu Abbas.
Tentang
dirinya , ia mengatakan “ Aku pernah
melihat Jibril dua dan Rasulullah dua kali berdoa agara akau diberi hikmah”
Sutu hari ia ditanya “ Dari mana anda memperoleh
ilmu ini?.ia menjawab , “ Lisan yang
gemar bertanya dan hati yang gemar memahami”.
Tentang Ibnu Abbas Ibnu Masud berkata , “ sebaik –baik penafsir Al quran adalah Ibnu
Abbas .”
Amr bin Dinar pernah berkata ,”Aku belumpernah melihat sebuah majelis Ilmu yang menghimpun segala
macam kebaikan selain majelis ilmu Ibnu Abbas . didalam majelis ilmu nya diajarkan
ilmu tentang halal-haram, ilmu fiqih, ilmu bahasa arab, ilmu genologi, dan ilmu
syair.”
Suatu
ketika Zaid bin Zabit bertemu di tengah jalan dengan Ibnu Abbas. Ibnu Abbas menuntun
kendaraan Zaid. “ Tidak pantas kamu melakukan
semacam itu, wahai putra paman Rasulullah, “ kata Zaid.
“ beginilah
kami disuruh bersikap terhadap para ulama kami’.kata Ibnu Abbas. Zaid lalu
turun dan kendaraan nya langsung mencium tangan Ibnu Abbas sambil berkata ,
beginilah kami disuruh bersikap terhadap keluarga Nabi kami ( ahlul baits)
Tentang
Ibnu Abbas , Ubaydillah bin Utbah berkata ,
“aku belum pernah melihat orang yang lebih menggerti terhada hadits-hadits yang diriwayatkan dari
Rasulullah , yang lebih mengerti terhadap selain dari Ibnu Abbas . aku belum
pernah melihat orang ya ng lebih poaham secara mendalam terhadap suatu pendapat
, lebih mengerti tentang syair, bahasa arab, tafsir,ilmu hisab, dan ilmu waris,
selain Ibnu Abbas. Aku juga belum pernah melihat orang yang tajam pendapatnya
di saat berdebat selain Ibnu Abbas. Secara berselang ia mengajarkan Ilmu fiqih,
Tafsir, Syair, dqan sejarah peperangan Arab,”
Thawus
pernah berkata :” aku pernah menyaksikan
70 sahabat terhadap suatu masalah yang problematik, lalu mereka semua
menyetujui pendapat yang di,kemukan Ibnu Abbas, “
Suatu
hari , dihadapan Ibnu Abbas di bacakan satu kasidah syair yang terdiri dari 80
bait. Ia langsung hafal satu kasidah tersebut, padahal baru satu kali saja
mendengarnya.
Ketika khalifah Utsman bin Affan
dikepung para pemberontak , ia sedang berangkat haji bersama beberapa orang
jamaah haji. Saat itu ia membaca surah Al Baqarah sambil menafsirkannya . Salah
seorang jamaah Syaqiq berkata , : “aku
belum pernah melihat dan mendengar penafsiran seorang pakar tafsir sepandai
dia. Seandainya penafsirannya ini di dengar oleh orang-orang persia dan romawi
, niscaya mereka akan masuk Islam.”
Ia bergabung
bersama Ali bin Abi Thalib dalam perang al Jamal dan perang Shiffin melawan Muawiyyah
bin abu Sufyan.
Ali
bin Abi Tahlib pernah mengangkatnya menjadi gubernur Bashrah.
kemudian ia meninggalkan Bashrah dan kembali ke
Hijaz sebelum Ali bin Abi Thalib terbunuh.
Ia menolak ikut campur saat terjadi perseteruamn
antara Abdullah bin Abu Zubair dengan pemerintahan Dinasti Umawiyah.
Ia
mengalami kebutaan dimasa masa tuanya, lalu ia mengeluarkan syair:
“Meski
Tuhan mengambil cahaya dari kedua mataku, tapi lisan dan hatiku terdapat cahaya
sebagai gantinya.Hatiku cerdas , akalku jernih, lisanku tajam bak pedang yang
terhunus.”
Sepulang
dari Bashrah , ia mermilih tinggal di Thaif sambil mengajarkan ilmu nya hingga
akhir hayatnya.
Terdapat sebuah kitab tafsir Al quran yang di
nisbatkan kepada Ibnu Abbas . Kitab Tafsir tersebut kompuilasi oleh beberapa
pakar tafsir terkemuka.
Tercatat 1660 hadits yang diriwayakan dari Nabi.
Diantaranaya , nabi bersabda , “Terdapat
dua nIkamat kebanyakan orang tertipu didalamnya;kesehatan dan waktu luang,”(HR.BUKHARI)
Ia
meninggal di Thaif tahun 68 Hijriah .Jenazahnya di sembahyangi oleh Muhammad
bin Al Hanfiyyah. Pada ssat pemakaman jenazahnya , Muhammad bin Ali Hanafiyah
berkata, “Telah berpulang ulama umat ini
untuk selama-lemanya.”.[3]
Abdullah
bin Abbas juga terkena;l akan sifat kedermawananya , pada suatu hari , para
ulam qurra Bashrah berkumpuol menemui Ibnu Abbas . Pada waktu itu Ibnu Abbas
menjadi wali daerah Bashrah. Mereka mengatakan , “ Kami memiliki tetangga yang rajin berpuasa dan beribadah kepada Allah
dan setiap dari kiami berharap seperti dia.
Tetangga
kami ini akan menikahkan putrinya dengan keponakannya sendiri (putra suadar
laki-lakinya ).Akibat kefakirannya , tetangga kami ini tidak mempunyai sesuatu
untuk penikahan putrinya.”
Mendengar
kisah ini Ibnu Abbas bengkit berdiri membawa masuk para ulama Qurra itu
kerumahnya . Ibnu Abbas membuka brankas penyimpana uang dan mengeluarkan enam
kantong kulit berisi uang dari kotak tersebut. Ibnu Abbas meminta supaya mereka
memberikan enam kantong itu kepadanya. Ibnu Abbas berkata”Atas keterangan yang kalian sampaikan , aklu memberikan ini selama ia
tetap dalam kesibukannya beribadah dan berpuasa .”Setelah memberikan kantong-
kantong ini kalian kembali lagi kemari dan mari kita bantu dia menyiapkan
pernikahan putrinya . Sesungguhnya dunia tidak memiliki tempat selam orang
mukmin sibuk beribadah kepad Tuhannya . Kesombongan akan tetap pada diri kita
selama kita tidak melayani para kekasih Allah.”
Abdullah bin Abbas pernah berkata , “Aku tidak
melihat seseorang yang patut atas kerajaan darpada Muawiyyah.
“ Bahwa seseorang berkata kepada Ibnu Abbas , “ bagaimana pendapatmu tentang amirul Mukminin Muawiyyah , dia hanya berwitir dengan satu rakaat ?, Ibnu Abbas menjawab ‘ Dia itu seorang yang fakih”. (H.R.BUKHARI).
“ Bahwa seseorang berkata kepada Ibnu Abbas , “ bagaimana pendapatmu tentang amirul Mukminin Muawiyyah , dia hanya berwitir dengan satu rakaat ?, Ibnu Abbas menjawab ‘ Dia itu seorang yang fakih”. (H.R.BUKHARI).
Ibnu Abbas
pernah menyebut Muawiyyah, maka dia berkata , “Putra Hind benar-benar
mengagumkan ,betapa mulianya kedudukannya, betapa unggul kemampuiannya, dewmi
Allah dfia tidak pernah mancaci kami diatas mimbar sekali pun, tidak juga
diatas tanah, dia mempertimbangkan kedudukan kami dan kedudukan sendiri.
Saat Hasan
bin ali wafat , Muawiyah menyampaikan takziyah kepada Ibnu Abbas , “ Semoga Allah tidak merendahkanmu dan tidak
membuatmu bersedih karena al hasan. Maka
Ibnu Abbas Membalas , “ selama Allah
meninggalkan untukku Amirul Mukminin , maka Allah tidak merendahkanku dan tidak
membuatku sedih.”[4]
1.Persahabatan Abdullah
bin Abbas dengan Rasululh shalallahualaihiwassalam
Abdullah bin abbas adalah seorang yangsangat dekat dengan
rasulullah dan paling di cintai olehnya. Ibnu abbas sering menghabiskan
berjam-jam di rumah Rasulullah , di Rumah bibinya Maimunah. Oleh karea
kedekatannya yang luar biassa dengan Rasulullah maka ia dapat belajar akhlak
yang mulia , kebiasaa yang tinggi dan berbagai keistimewaan dari Rasulullah.
Sebagaimana beliau dapat mengambil ilmu
dari Rasulullah dan menghafalnya dari perkataan Rasulullah, perbuatan, dan
keadaanya. Dengan demikian dia dapat mengambil ilmu yang banyak, pemahaman yang
mendalam, dan balghah yang luas ditambah lagi dengan kefasihan keindahan, dari
penjelasan Rasulullah.
Ibnu Abbas berkata :” aku pernah menginap di rumah bibiku maimunah,
dan menyiapkan airuntuk Rasulullah mandi. Rasulullah bertana : siapa yang
menyiapkan ini/ Mereka menjawb : Abdullah bin abbas, Rasulullah berdo’a : “ Ya
Allah pahamkanlah dia dalam masalah agama dan ajarkan lah dia Tafsir.
Ibnu Abbas berkata : “ Aku mendatangi Rasulullah di
akhirmalam , kemudian aku sholat dibelakangnya.Rassulullah mengambil tanganku
dan menaaruhku disampingnya. Ketika dia selesai dari sholatnya beliau berabda
:Menagapa ketika aku menempatkan di sampingku kamu berdesah ? Aku menjawab : Ya
Rasulullah, apakah layak seseorang shalat sejajar denganmu, sementara engkau
adlah Rasulullahyang dikaruniai segalanya oleh Allah.
Ibnu Abbas juga ikut bersma Rasulullah dalam penaklukan
kota mekah, perang Hunain, dan Thaif.pada waktu itu beliau baru saja menginjak
dewasa beliau juga hijrah bersama ayahnya Al abbas di Madinah sebelum
pebaklukan kota Mekah, beliau berdua bertemu dengan Rasululah di Al Juhfah,
ketika Rasululah akan berangkat untuk menaklukan kota Mekah. Keduanya bergabung
Bersama Rasulullah dan ikut menyaksikan penaklukan tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Muhammad
Said Mursi Syaikh, Tokoh-tokoh Islam,Jakarta.
Mustafa
saad Mahmud & Dr. Nashir Abu Amir Al Humaidi, Goden story,Jakarta,
Muhammad Ash Shalabi Ali,Muawiyah bin Abu Sufyan,Jakarta
, darul Ilmu
Muhammad Khalid Khalid, Biografi 60 sahabat
nabi,Jakrta Timur,Ummul Qurra
Qadir Asy Syaikh Ibrahim Abdul,Surabaya, Yassir
[1] Abdul
Qadir, Duta-Duta Islam pada Masa Rasulullah, Surabaya: Pustaka Yasir,
2013, halm. 50
[2] Khalid
M. Khalid, Rijalun Haular Rasul (Biografi 60 Sahabat Nabi), penj. Agus Suwandi, Jakarta: Ummul Qura’,
2012, halm. 547
[4] Mahmud
Mustafa saad & Dr. Nashir Abu Amir Al Humaidi, Goden story,Jakarta, hal.654
Slots and Games - Mapyro
BalasHapusFind slot and table 태백 출장마사지 games at Mapyro. 시흥 출장마사지 The main attraction is 울산광역 출장안마 the poker room, which features 동두천 출장마사지 eight different tables 나주 출장샵 of a casino's