Jumat, 16 Maret 2018

makalah Abdullah bin Abbas-smstr VIa


MAKALAH SEJARAH DAKWAH II
ABDULLAH BIN ABBAS
DOSEN PEMBIMBING : UST.DIDIN MUHIDIN, MA.

 












DISUSUN OLEH : AZRIN
                                DEDI IRAWAN

SEKOLAH TINGGI ILMU DAKWAH MOHAMMAD NATSIR

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
T.A. 2017-2018 M / 1438-1439 Hs

KATA PENGANTAR

              Segala Puji bagi Allah Tuhan sekalian alam yang telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna yang memiliki akal untuk di gunakan sebagai alat untuk mentadaburi keesaanNya. Yang menciptakan makhluk secara berpasang pasangan ada tinggi  ada rendah ada dahulu dan ada sekarang , ada sejarah masa silam dan ada kisah yang masa akan datang yang tentunya gaib yang hanya Dia lah yang mengetahui segala-galanya.

                Sholawat dan salam selalu tercurahkan buat junjungan Nabi besar Muhammad Shalallahualaihi wasallam yang mana berkat beliaulah sejarah – sejarah keunikan dari masa manusia pada zamannya dan manusia manusia yang setelahnya orang-orang shalih memiliki kisah –kisah yang wajib diteladani segala kebaikan dari risalah yang telah dibawanya dari Allah shubhanawataala.
Segala puji bagi Allah kami haturkan karena berkat rahmatNya lah makalah ini dapat kami susun hingga tepat pada waktunya dengan Judul : ABDULLAH BIN ABBAS, terimakasih yang sebebsar-besarnya kepada Dosen pembimbing kepad aseluruh pihak yang terkait dalam pembuatan makalah ini dan sekiranya ada kesalahan dan kekurangan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan kritik serta saran yang membangun kami sangat harapkan kepada para pembaca agar dapat menjadi pelajaran bagi kami penulis makalah ini agar dapat menjadi lebih baik lagi, dan akhirnya kepada Allahvlah kami berserah diri dan memohon taufiq dan hidayahNya agar selalu mendapat keberkahan didalam makalah ini.

Bekasi, 21 Februari 2018


                                            Penyusun







A.BIOGRAFI ABDULLAH BIN ABBAS

1.Nama, Gelar dan Nasabnya

            Tiga tahun sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah,tepatnya ketika Rasulullah dan keluarganya dari Bani Hasyim diboikot di Sya’b (lembah) Abi Thalib, beliau dilahirkan. Beliau adalah Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib al-Qurasyi al-Hasyimi, dan di gelari Habr Al Ummah( Ulama Umat) dan Turjuman Al Quran (pakar tafsir Al Quran) beliau anak paman Rasulullah. Ibunya bernama Ummul Fadhl binti al Harits al-Hilaliyah, saudarinya Maiumunah isteri Rasulullah.
              Ketika peristiwa pemboikotan terhadap Rasulullah di lembah Abi Thalib, saat itulah lahirnya Abdullah bin Abbas karena suatu ketika beliau berkata, “ketika Rasulullah di Sya’b, ayahku datang kepada beliau dan berkata, ‘wahai Muhammad, saya melihat Ummu al Fadhl akan segera melahirkan.’ Rasulullah bersabda ‘ Semoga Allah menjadikan anda bahagia”
              Dalam riwayat lain disebutkan, “semoga Allah membahagiakan anda dengan seorang anak laki-laki”
              Ketika ibuku melahirkanku, dia membawaku dengan sehelai kain kepada Rasulullah, dan Rasulullah men-tahqiq (mengusap langi-langit mulut)ku dengan liurnya.
              Mujahid berkata, “kami tidak mengetahui seorang yang di tahqiq oleh Rasulullah dengan liur beliau selain Ibnu Abbas”
              Beliau lebih akrab dipanggil dengan sebutan al Abbas, karena dinisbahkan kepada ayahnya al Abbas, pamannya Rasulullah. Beliau dijuluki dengan Habru Hazihil Ummah (tokoh ulama’ ini) dan Tarjumaanul Qur’an (Penerjemah Al Qur’an).[1] Beliau juga diberi gelar al Hibr (tinta)[2] dan al Bahru (samudra) karena keluasan ilmunya, kesempurnaan akalnya, luasnya keutamaan, keturunan yang mulia, dan mata hatinya yang tajam.

             

        Ia lahir di Asy-Syaab tahun 3 sebelum Hijriah bertepatan dengan pengepungan orang-orang kafir Quraisyi terhadap kaum muslimin.
Ia berwajah tampan , tutur katanya fasih, dan warna kulitnya putih. Ia adlah putra paman Nabi, Abbas bin Abdul Muthalib. Diantara putra –putri Abdullah bin Abbas ialah Abbas, ali As sajjad, fadh, Muhammad, abdullah, lubabah dan Adsma’.
Ia tergolong seorang Ulama , pakar tafsir Al Quran , dan berwawasan luas. Ia adalah sahabat Nabi yang paling banyak memberi fatwa hukum dan sering melakukan ijtihad untuk menyimpulkan hukum.
Ia adalah sqalah satu diantara empat serangkai yang dijuluki Al Abdalah (4 orang yang bernama Abdullah). Mereka adalah Abdullah bin Umar, Abdullah bin Abbas, Dan Abdullah bin Zubair, serta Abdullah bin Amr.
Ia adlah satu di antara sahabat yangf paling banyak meriwayatkan Hadits darI Nabi. Urutan sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits adalah Abu Hurairah dan Abdullah bin Umar, kemudian Jabir, Abdullah bin Abbas, Anas Bin malik, dan Aisyah.
Abdullah bin abbas adalah seorang yang berpostur tinggi dan besar, wajahnya tampan, gagah lagi fasih. Beliau senang memakai pakaian yang bagus dan banyak menggunakan farfum, sampai ketingkatan apabila beliau lewat di sebuah jalan, para wanita mengatakan bahwa ini adalah Ibnu Abbas, atau orang yang membawa minyak wangi. Di akhir hayatnya beliau mengalami kebutaan dan bersyair.
Jika Allah mengambil cahaya kedua mataku
Maka dilisan dan pendengaranku ada cajaya
Hatiku cerdas dan akakalku tidak ada taranya
Di mulutku ada ketajaman seperti pedang yang terhunus
              Beliau adalah seorang yang jenius, cepat memahami dan jawabannya selalu tepat. Suatu hari Mu’awiyah berkata kepadanya, “Wahai bani Hasyim, mengapa kalian sering mendapatkan musibah di matamu?” beliau segera menjawab, “sebagaimana kalian wahai Bani Umayyah mendapat musibah pada hati kalian.”
              Ibnu Abbas pernah duduk di serambi Ka’bah sambil di kerumuni oleh orang-orang yang bertanya mengenai tafsir Al-Qur’an. Nafi’ Ibnu Azraq berkata kepada Najdah ibnu Uwaimir, “marilah kita menghadap orang yang berani menafsirkan al-Qur’an tanpa ilmu ini (maksudnya Ibnu Abbas) ” keduanya berdiri mendatanginya dan berkata, “kami ingin bertanya kepadamu mengenai beberapa hal berkaitan dengan kitab Allah dan anda menafsirkannya untuk kami sesuai dengan bahasa arab, karena Allah menurunkan Al-Qur’an dengan bahasa arab yang jelas”
              Ibnu Abbas berkata, “bertanyalah anda berdua kepadaku.” Nafi’ berkata beritahukan saya maksud dari firman Allah:
Ç`tã ÈûüÏJuø9$# Ç`tãur ÉA$uKÏe±9$# tûïÌÏã ÇÌÐÈ  
                   “dari kanan dan dari kiri dengan berkelompok-kelompok”(QS. Al-Ma’arij: 37)
              Al-‘Izzun adalah orang yang berkelompok. Nafi’ bertanya, “apakah orang Arab mengetahui itu?” Ibnu Abbas menjawab, “ya , apakah anda tidak pernah mendengar Ubaid bin al-Abrash berkata:
              “mereka berdatangan kepadanya sehingga dikelilingi mimbarnya mereka berkelompok-kelompok
              Seorang muslim penduduk basrah juga melukiskan tentang Abdullah bin Abbas, ketika Ibnu Abbas menjadi gubernur di bawah pemerintah Ali bin Abu Thalib. Ia mengatakan Ibnu Abbas itu mengambil tiga hal dan meninggalkan tiga hal, yaitu:
1.      Mampu mengambil hati pendengar apabila ia berbicara
2.      Mendengar dengan baik apabila ia berbicara
3.      Memilih yang teringan apabila ada dua perkara yang diperselisihkan
4.      Menjauhi segala bentuk pamer
5.      Menjauhi orang-orang yang suka mencela
6.      Tidak kenal kompromi dengan perbuatan tercela
2.Wafatnya Abdullah bin Abbas

            Beliau menetap di Thaif untuk menyebarkan ilmu dan memberikan fatwa kepada orang-orang, sehingga beliau sakit dan mengalami kebutaan. Akhirnya beliau meninggal pada tahun ke 68 Hijriah dalam usia 71 Tahun. Beliau di sholatkan oleh Muhmmad bin Al Hanafiyyah dan kuburannya di Thaif.
            Diceritakan bahwa ketika beliau di letakkan di kuburannya datang seekor burung putih dn masuk kedalam ketiaknya dan melekat padanya sehingga di kuburkan bersamanya. Ketika beliau sudah di letakkan di liang lahatnya, terdengar dari kuburannya suara membaca firman Allah.
$pkçJ­ƒr'¯»tƒ ߧøÿ¨Z9$# èp¨ZÍ´yJôÜßJø9$# ÇËÐÈ   ûÓÉëÅ_ö$# 4n<Î) Å7În/u ZpuŠÅÊ#u Zp¨ŠÅÊó£D ÇËÑÈ   Í?ä{÷Š$$sù Îû Ï»t6Ïã ÇËÒÈ   Í?ä{÷Š$#ur ÓÉL¨Zy_ ÇÌÉÈ  
27. Hai jiwa yang tenang.28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.29. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,30. masuklah ke dalam syurga-Ku.

                Disaat beliau meninggal dunia, Rafi’ bin hudait brkata : “  Pada hari ini seorang yang sangat di butuhkan Ilmnya oleh orang yang ada di timur dan di barat.
Jabir bin Abdullah juga berkata :” Pada hari ini telah meninggal seorang yang paling alim, dan paling santun. Umat ini mendapatkan musibah yamng tiada taranya..
  Juawiyyah menambahkan ;”  Demi Allah telah meninggal oang yang paling fakih (ahli agama) dari yang telah mati dn masih hidup.
 Mujahid juga berkata ;” Aku tidak pernah melihat seorangpun seperti beliau.beliau telah meninggal dansungguh belaiu adalah habru ( orang yang paling alim ) dari umat ini.




B.SEJARAH SINGKAT ABDULLAH BIN ABBAS

       Rasulullah shalalluhalaihiwasalam pernah mendoakanya dan berkata : “Ya Allah anugerahilah ia pemahaman yang mendalam terhadap ajaran agama dan ajarilah ia ilmu takwil ( tafsir Al Quran).”
               Pada kesempatan lain , beliau ,mendoakannya berkata : “Ya  Allah ajarilah ia ilmu hikmah”.
     Suatu hari, Rasulullah membonceng Ibnu Abbas , lalu beliau mengatakan
“ Wahai anakku , peliharalah (ketetapan-ketetyapan Allah). Niscaya Dia memeliharamu: peliharalah (ketetapan-ketetapan) Allah , niscaya Dia kamu akan mendapati-Nya selalu dihadapnmu. Apabila kamu memohon, maka mohonlah kepada Allah, dan apaboila kamu meminta bantuan, makamintalah bantuan kepada Allah .
Ketahuilah bahwa seandainya seluruh umat islam berhimpun untuk memberi sesuatu manfaat kepadamu, mereka tidak akan mampu memberimu kecuali sesuatu yang telah di tetapkan Allah untukmu, dan apabila mereka berhimpun untuk menjatuhkan mudharat kepadamu, mereka tidak akan mampu menjatuhkannya kepadamu kecuali sesuatu yang telah di tetapkan Allah diatasmu, Pena-pena teklah kering dan lembaran-lembaran telah ditutup.”
          Pada saat rasulullah meninggal , Abdullah bin Abbas masih berusia 13 tahun.
 Umar bin Khathab sering kali meminta pendapat Abdullah bin Abbas dan mengajaknya untuk bermusyawarah untuk mencari solusi terhadap masalah-masalah yang problematik. Saat musyawarah berlangsung, umar mempersandingkannya dengan para pembesar sahabat.
Biasanya , umar memilih pendapat Ibnu Abbas dan mengesampingkan pendapat sahabat yang lainnya. Suatu hari Umar mempersandingkan ibnu Abbas dengan beberapa tokoh sahabat. Saat itu , para tokoh sahabat meremehkan Ibnu Abbas . lalu umar mmenanyakan kepada mereka tentang penafsiran Surat An – Nashr. Para tokoh sahjabat menjawabnya dengan penafsiran yang panjang lebar. Kemudian Ibnu Abbas angkat bicara dan menafsirkannya secara singkat, ‘ Surat An – nashr adalah surat yang mengabarkan (dekatnya waktu kematian Rasulullah . ‘Umar membenarkan penafsiran Abbas.
Tercatat banyak penuntut ilmu yang datang dari segala penjuru untuk menimba ilmu kepada Ibnu Abbas.
 Tentang dirinya , ia mengatakan “ Aku pernah melihat Jibril dua dan Rasulullah dua kali berdoa agara akau diberi hikmah”
Sutu hari ia ditanya “ Dari mana anda memperoleh ilmu ini?.ia menjawab , “ Lisan yang gemar bertanya dan hati yang gemar memahami”.
Tentang Ibnu Abbas Ibnu Masud berkata , “ sebaik –baik penafsir Al quran adalah Ibnu Abbas .”


Amr bin Dinar pernah berkata ,”Aku belumpernah melihat sebuah majelis Ilmu yang menghimpun segala macam kebaikan selain majelis ilmu Ibnu Abbas . didalam majelis ilmu nya diajarkan ilmu tentang halal-haram, ilmu fiqih, ilmu bahasa arab, ilmu genologi, dan ilmu syair.”
           Suatu ketika Zaid bin Zabit bertemu di tengah jalan dengan Ibnu Abbas. Ibnu Abbas menuntun kendaraan Zaid. “ Tidak pantas kamu melakukan semacam itu, wahai putra paman Rasulullah, “ kata Zaid.
beginilah kami disuruh bersikap terhadap para ulama kami’.kata Ibnu Abbas. Zaid lalu turun dan kendaraan nya langsung mencium tangan Ibnu Abbas sambil berkata , beginilah kami disuruh bersikap terhadap keluarga Nabi kami ( ahlul baits)
    Tentang Ibnu Abbas , Ubaydillah bin Utbah berkata , “aku belum pernah melihat orang yang lebih menggerti terhada  hadits-hadits yang diriwayatkan dari Rasulullah , yang lebih mengerti terhadap selain dari Ibnu Abbas . aku belum pernah melihat orang ya ng lebih poaham secara mendalam terhadap suatu pendapat , lebih mengerti tentang syair, bahasa arab, tafsir,ilmu hisab, dan ilmu waris, selain Ibnu Abbas. Aku juga belum pernah melihat orang yang tajam pendapatnya di saat berdebat selain Ibnu Abbas. Secara berselang ia mengajarkan Ilmu fiqih, Tafsir, Syair, dqan sejarah peperangan Arab,”
            Thawus pernah berkata :” aku pernah menyaksikan 70 sahabat terhadap suatu masalah yang problematik, lalu mereka semua menyetujui pendapat yang di,kemukan Ibnu Abbas,
     Suatu hari , dihadapan Ibnu Abbas di bacakan satu kasidah syair yang terdiri dari 80 bait. Ia langsung hafal satu kasidah tersebut, padahal baru satu kali saja mendengarnya.
          Ketika khalifah Utsman bin Affan dikepung para pemberontak , ia sedang berangkat haji bersama beberapa orang jamaah haji. Saat itu ia membaca surah Al Baqarah sambil menafsirkannya . Salah seorang jamaah Syaqiq berkata , : “aku belum pernah melihat dan mendengar penafsiran seorang pakar tafsir sepandai dia. Seandainya penafsirannya ini di dengar oleh orang-orang persia dan romawi , niscaya mereka akan masuk Islam.”
       Ia bergabung bersama Ali bin Abi Thalib dalam perang al Jamal dan perang Shiffin melawan Muawiyyah bin abu Sufyan.
          Ali bin Abi Tahlib pernah mengangkatnya menjadi gubernur Bashrah.
kemudian ia meninggalkan Bashrah dan kembali ke Hijaz sebelum Ali bin Abi Thalib terbunuh.
Ia menolak ikut campur saat terjadi perseteruamn antara Abdullah bin Abu Zubair dengan pemerintahan Dinasti Umawiyah.
     Ia mengalami kebutaan dimasa masa tuanya, lalu ia mengeluarkan syair:
“Meski Tuhan mengambil cahaya dari kedua mataku, tapi lisan dan hatiku terdapat cahaya sebagai gantinya.Hatiku cerdas , akalku jernih, lisanku tajam bak pedang yang terhunus.”





     Sepulang dari Bashrah , ia mermilih tinggal di Thaif sambil mengajarkan ilmu nya hingga akhir hayatnya.
Terdapat sebuah kitab tafsir Al quran yang di nisbatkan kepada Ibnu Abbas . Kitab Tafsir tersebut kompuilasi oleh beberapa pakar tafsir terkemuka.
Tercatat 1660 hadits yang diriwayakan dari Nabi. Diantaranaya , nabi bersabda , “Terdapat dua nIkamat kebanyakan orang tertipu didalamnya;kesehatan dan waktu luang,”(HR.BUKHARI)
       Ia meninggal di Thaif tahun 68 Hijriah .Jenazahnya di sembahyangi oleh Muhammad bin Al Hanfiyyah. Pada ssat pemakaman jenazahnya , Muhammad bin Ali Hanafiyah berkata, “Telah berpulang ulama umat ini untuk selama-lemanya.”.[3]
 
    Abdullah bin Abbas juga terkena;l akan sifat kedermawananya , pada suatu hari , para ulam qurra Bashrah berkumpuol menemui Ibnu Abbas . Pada waktu itu Ibnu Abbas menjadi wali daerah Bashrah. Mereka mengatakan , “ Kami memiliki tetangga yang rajin berpuasa dan beribadah kepada Allah dan setiap dari kiami berharap seperti dia.
Tetangga kami ini akan menikahkan putrinya dengan keponakannya sendiri (putra suadar laki-lakinya ).Akibat kefakirannya , tetangga kami ini tidak mempunyai sesuatu untuk penikahan putrinya.”
 Mendengar kisah ini Ibnu Abbas bengkit berdiri membawa masuk para ulama Qurra itu kerumahnya . Ibnu Abbas membuka brankas penyimpana uang dan mengeluarkan enam kantong kulit berisi uang dari kotak tersebut. Ibnu Abbas meminta supaya mereka memberikan enam kantong itu kepadanya. Ibnu Abbas berkata”Atas keterangan yang kalian sampaikan , aklu memberikan ini selama ia tetap dalam kesibukannya beribadah dan berpuasa .”Setelah memberikan kantong- kantong ini kalian kembali lagi kemari dan mari kita bantu dia menyiapkan pernikahan putrinya . Sesungguhnya dunia tidak memiliki tempat selam orang mukmin sibuk beribadah kepad Tuhannya . Kesombongan akan tetap pada diri kita selama kita tidak melayani para kekasih Allah.”

    Abdullah bin Abbas pernah berkata , “Aku tidak melihat seseorang yang patut atas kerajaan darpada Muawiyyah.
“ Bahwa seseorang berkata kepada Ibnu Abbas , “ bagaimana pendapatmu tentang amirul Mukminin Muawiyyah , dia hanya berwitir dengan satu rakaat ?, Ibnu Abbas menjawab ‘ Dia itu seorang yang fakih”. (H.R.BUKHARI).
   Ibnu Abbas pernah menyebut Muawiyyah, maka dia berkata , “Putra Hind benar-benar mengagumkan ,betapa mulianya kedudukannya, betapa unggul kemampuiannya, dewmi Allah dfia tidak pernah mancaci kami diatas mimbar sekali pun, tidak juga diatas tanah, dia mempertimbangkan kedudukan kami dan kedudukan sendiri.
   Saat Hasan bin ali wafat , Muawiyah menyampaikan takziyah kepada Ibnu Abbas , “ Semoga Allah tidak merendahkanmu dan tidak membuatmu  bersedih karena al hasan. Maka Ibnu Abbas Membalas , “ selama Allah meninggalkan untukku Amirul Mukminin , maka Allah tidak merendahkanku dan tidak membuatku sedih.”[4]

1.Persahabatan Abdullah bin Abbas dengan Rasululh shalallahualaihiwassalam

            Abdullah bin abbas adalah seorang yangsangat dekat dengan rasulullah dan paling di cintai olehnya. Ibnu abbas sering menghabiskan berjam-jam di rumah Rasulullah , di Rumah bibinya Maimunah. Oleh karea kedekatannya yang luar biassa dengan Rasulullah maka ia dapat belajar akhlak yang mulia , kebiasaa yang tinggi dan berbagai keistimewaan dari Rasulullah. Sebagaimana beliau dapat  mengambil ilmu dari Rasulullah dan menghafalnya dari perkataan Rasulullah, perbuatan, dan keadaanya. Dengan demikian dia dapat mengambil ilmu yang banyak, pemahaman yang mendalam, dan balghah yang luas ditambah lagi dengan kefasihan keindahan, dari penjelasan Rasulullah.
            Ibnu Abbas berkata :”  aku pernah menginap di rumah bibiku maimunah, dan menyiapkan airuntuk Rasulullah mandi. Rasulullah bertana : siapa yang menyiapkan ini/ Mereka menjawb : Abdullah bin abbas, Rasulullah berdo’a : “ Ya Allah pahamkanlah dia dalam masalah agama dan ajarkan lah dia Tafsir.
 Ibnu Abbas berkata : “ Aku mendatangi Rasulullah di akhirmalam , kemudian aku sholat dibelakangnya.Rassulullah mengambil tanganku dan menaaruhku disampingnya. Ketika dia selesai dari sholatnya beliau berabda :Menagapa ketika aku menempatkan di sampingku kamu berdesah ? Aku menjawab : Ya Rasulullah, apakah layak seseorang shalat sejajar denganmu, sementara engkau adlah Rasulullahyang dikaruniai segalanya oleh Allah.

            Ibnu Abbas juga ikut bersma Rasulullah dalam penaklukan kota mekah, perang Hunain, dan Thaif.pada waktu itu beliau baru saja menginjak dewasa beliau juga hijrah bersama ayahnya Al abbas di Madinah sebelum pebaklukan kota Mekah, beliau berdua bertemu dengan Rasululah di Al Juhfah, ketika Rasululah akan berangkat untuk menaklukan kota Mekah. Keduanya bergabung Bersama Rasulullah dan ikut menyaksikan penaklukan tersebut.



















DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Said Mursi Syaikh,  Tokoh-tokoh  Islam,Jakarta.
Mustafa saad Mahmud & Dr. Nashir Abu Amir Al Humaidi, Goden story,Jakarta,
Muhammad Ash Shalabi Ali,Muawiyah bin Abu Sufyan,Jakarta , darul Ilmu
Muhammad Khalid Khalid, Biografi 60 sahabat nabi,Jakrta Timur,Ummul Qurra
Qadir Asy Syaikh Ibrahim Abdul,Surabaya, Yassir


[1] Abdul Qadir, Duta-Duta Islam pada Masa Rasulullah, Surabaya: Pustaka Yasir, 2013, halm. 50
[2] Khalid M. Khalid, Rijalun Haular Rasul (Biografi 60 Sahabat Nabi),  penj. Agus Suwandi, Jakarta: Ummul Qura’, 2012, halm. 547
[3] Syaikh Muhammad said mursi,  Tokoh-tokoh  Islam,Jakarta.hal.112
[4] Mahmud Mustafa saad & Dr. Nashir Abu Amir Al Humaidi, Goden story,Jakarta, hal.654

0 komentar:

Posting Komentar